Adegan Dalam Beksan Golek Menak genre drama tari ciptaan Sri Sultan Hamengku Buwono IX 1940-1988. Pengertian Drama ditinjau dari kajian bahasanya berasal dari bahasa Yunani, yaitu “draomai” yang berarti berbuat, bertindak, bereaksi, dan berlaku. Sehingga secara harfiah drama dapat diartikan sebagai suatu perbuatan atau tindakan. Drama merupakan salah satu genre atau jenis sastra yang menggambarkan gerak kehidupan. Pementasan naskah drama dikenal dengan istilah teater. Berdasarkan catatan sejarah, drama sudah dikenal manusia sejak abad kelima sebelum masehi. Hal tersebut didasarkan pada penemuan satu naskah kuno di Yunani, yang menceritakan tentang persembahan kepada para dewa, yang ditulis oleh Aeschylus, yang hidup antara tahun 525 – 456 SM. Di Indonesia, drama juga dipercaya sudah ada sejak jaman dulu yang diawali dengan upacara keagamaan yang diselenggarakan oleh para pemuka agama. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, drama disebut dengan “tonil”. Tonil kemudian berkembang, dan oleh Mangkunegara VII, istilah tonil diganti dengan istilah “sandiwara”. Sandiwara berasal dari kata dalam bahasa Jawa, yaitu “sandi” yang berarti rahasia dan “wara” atau “warah” yang berarti pengajaran. Sehingga istilah sandiwara mengandung makna pengajaran yang dilakukan dengan perlambang. Pada artikel ini penulis akan menjelaskan secara lengkap apa itu drama. Dari pengertian hingga jenis-ienis dari drama. Simak pembahasannya dibawah ini. Istilah drama mempunyai banyak pengertian. Pengertian drama dapat dibedakan dalam dua arti, yaitu Drama dalam arti sempit, drama diartikan sebagai suatu kisah hidup manusia dalam masyarakat yang diproyeksikan di atas panggung. Drama dalam arti luas, drama diartikan sebagai semua bentuk tontonan atau pertunjukkan yang mengandung cerita yang dipertunjukkan di depan khalayak umum. Pengertian drama juga harus dibedakan antara pengertian drama tradiional dan pengertian drama modern yaitu sebagai berikut Drama tradisional merupakan suatu aktivitas drama dengan menggunakan improvisasi dalam dialognya. Drama modern merupakan suatu aktivitas drama dengan menggunakan naskah dialog. Sedangkan secara umum, drama diartikan sebagai suatu karya sastra yang tertulis dalam bentuk dialog, dengan maksud dipertunjukkan oleh para pemain atau aktor. Drama juga dapat berarti cerita yang diperagakan di panggung dan berdasarkan sebuah naskah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, drama diartikan dalam beberapa pengertian, yaitu Komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku akting atau dialog yang dipentaskan. Cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater. Kejadian yang menyedihkan. Pengertian Drama Menurut Para Ahli Menurut Tim Matrix Media Literata, drama adalah bentuk narasi yang menggambarkan kehidupan dan alam manusia melalui perilaku akting yang dipentaskan. Selain pengertian tersebut, para ahli juga telah mengemukakan pendapatnya tentang apa yang dimaksud dengan drama, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut Seni Handayani, berpendapat bahwa drama adalah bentuk komposisi berdasarkan dua cabang seni, seni sastra dan seni pertunjukan, sehingga drama dibagi dua yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan. Budianta dkk, berpendapat bahwa drama adalah genre sastra di mana penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya percakapan atau dialog diantara para tokoh yang ada. Ferdinand Brunetierre, berpendapat bahwa drama adalah suatu karya sastra yang disampaikan dengan aksi atau gerak dan melahirkan keinginan bagi yang melihatnya. Krauss, berpendapat bahwa drama adalah suatu bentuk gambaran seni yang datang dari nyanyian dan tarian ibadat Yunani kuno, yang di dalamnya dengan jelas terorganisasi dialog dramatis, sebuah konflik, dan penyelesaiannya digambarkan di atas panggung. Ciri-Ciri Drama Drama mempunyai ciri-ciri tersendiri yang membedakannya dengan jenis karya sastra yang lain. Secara umum, ciri-ciri drama diantaranya adalah Drama merupakan prosa modern yang berbentuk naskah untuk dibaca dan dipentaskan Seluruh kisah dalam cerita drama disampaikan dalam bentuk dialog, baik dialog antar tokoh maupun dialog toloh dengan dirinya sendiri monolog. Drama harus memiliki tokoh atau karakter yang diperankan, baik oleh manusia, wayang, atau boneka. Dalam drama harus terdapat konflik atau ketegangan yang menjadi inti dari cerita drama. Pementasan drama biasanya dilakukan di atas panggung yang dilengkapi dengan beberapa perlengkapan dan peralatan untuk menghidupkan suasana. Pertunjukan drama selalu dilakukan dihadapan penonton di mana drama tersebut dilakukan sebagai sarana hiburan. Ciri-Ciri Naskah Drama Sedangkan untuk teks atau naskah drama, mempunyai ciri-ciri yaitu sebagai berikut Seluruh cerita drama berbentuk dialog, baik tokoh maupun narator. Inilah ciri utama dalam naskah dialog, semua ucapan ditulis dalam bentuk teks. Dialog dalam drama tidak menggunakan tanda petik “…”, hal ini karena dialog drama bukan sebuah kalimat langsung. Naskah drama dilengkapi dengan sebuah petunjuk tertentu yang harus dilakukan pada tokoh pemeran yang bersangkutan. Petunjuk tersebut ditulis dala tanda kurung atau dapat juga dengan menggunakan jenis huruf yang berbeda dengan huruf pada dialog. Naskah drama terletak di atas dialog atau disamping kiri dialog. Unsur-Unsur Drama Beberapa unsur yang harus ada dalam drama adalah sebagai berikut Tema, yaitu ide pokok atau gagasan utama sebuah cerita drama. Alur atau Plot, yaitu jalan cerita dari sebuah pertunjukan drama, mulai dari babak pertama sampai babak akhir. Watak, yaitu perilaku yang diperankan oleh tokoh drama. Watak dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu watak protagonis adalah watak atau perilaku baik yang diperankan oleh tokoh drama, dan watak antagonis adalah watak atau perilaku jahat yang diperankan oleh tokoh drama. Tokoh drama, yaitu pelaku drama, yang terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu. Latar atau setting, yaitu gambaran tempat, waktu, dan situasi peristiwa dalam cerita drama. Amanat drama, yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton. Dalam drama, amanat disampaikan melalui peran para tokoh drama. Struktur Drama Drama merupakan sebuah karya yang memuat nilai artistik yang tinggi. Dalam sebuah drama terdapat alur yang tertata yang merupakan struktur dari drama. Dengan adanya struktur tersebut, penonton dapat menikmati sebuah drama yang dipentaskan. Struktur dalam drama adalah sebagai berikut Babak atau episode, yaitu bagian dari naskah drama yang merangkum peristiwa yag terjadi di suatu tempat dengan urutan waktu tertentu. Adegan, yaitu bagian dari drama yang menunjukkan terjadinya perubahan peristiwa yang ditandai dengan terjadinya setting wakti, tempat, dan tokoh. Dialog, yaitu percakapan yang dilakukan oleh dua atau beberapa tokoh dalam drama. Dialog merupakan hal utama yang membedakan drama dengan karya sastra lainnya. Prolog, yaitu kata pengantar ketika akan masuk dalam sebuah drama yang memberikan gambaran umum tentang drama yang dipentaskan. Epilog, yaitu bagian akhir dari sebuah drama di mana isinya menjelaskan kesimpulan, makna, dan pesan dari drama yang dipentaskan. Jenis Drama Drama dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan sebagai berikut Penyajian Lakon Berdasarkan penyajian lakon, drama dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu Tragedi, adalah drama yang mengisahkan kesedihan dari tokoh utama dalam drama. Drama jenis ini biasanya berakhir dengan menyedihkan. Opera, adalah drama yang dialognya dilakukan dengan cara bernyanyi dan diiringi musik. Komedi, adalah drama yang menunjukkan kelucuan para tokoh atau alur cerita lucu. Tragekomedi, adalah drama yang memadukan antara tragedi dan komedi pada waktu yang sama. Melodrama, adalah drama yang dialog dan lakonnya dilakukan sambil diiringi oleh musik atau melodi. Tablo, adalah drama yang dilakukan di mana para tokoh tidak melakukan dialog, tapi menggunakan kemampuan melakukan gerakan tanpa suara seperti pantomim. Farce, adalah drama yang mempertujukkan berbagai hal lucu melalui tingkah para pelakon. Sendratari, adalah drama yang merupakan penggabungan antara seni drama dan seni tari. Keberadaan Naskah Berdasarkan keberadaan naskah, drama dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu Drama tradisional, adalah drama yang dipertunjukkan di mana para pemeran tidak menggunakan naskah saat berada di panggung. Dalam hal ini, pemeran membaca gambaran cerita secara umum, kemudian berimprovisasi sesuai dengan peran masing-masing. Drama modern, adalah drama yang dipertunjukkan di mana para pemeran menggunakan naskah saat berada di panggung. Tetapi para pemeran dapat berimprovisasi pada bagian-bagian tertentu. Sarana Berdasarkan sarana, drama dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu Drama panggung, adalah drama yang diyampilkan sepenuhnya di atas panggung, di mana para pemain tidak dapat melakukan pengulangan adegan. Drama televisi, adalah drama yang ditampilkan di televisi, di mana para pemain dapat melakukan pegulangan adegan karena tidak ditampilkan secara langsung. Drama radio, adalah drama yang hanya dapat didengarkan tanpa dilihat. Drama film, adalah drama yang ditampilkan di layar lebar seperti bioskop. Drama wayang, adalah drama yang diperankan oleh wayang pada setiap adegannya. Drama boneka, adalah drama yang menggunakan boneka sebagai tokoh di setiap adegannya. Penutup Banyak hal yang harus dilakukan oleh para pemeran drama, satu hal yang penting adalah latihan peran. Latihan peran meliputi latihan gestur gerak wajah, tangan, kaki sesuai naskah, sikap, dialog, artikulasi yang pas, ekspresi wajah, gerakan tubuh, blocking atau perpindahan dari tempat satu ke tempat yang lain. Selain itu, masih banyak lagi hal lain yang harus dilatih dan dipersiapkan oleh para pemeran drama sebelum melakukan pementasan drama. Demikianlah artikel dari penulis tentang drama secara lengkap dari pengertian, ciri-ciri, unsur, dan jenis drama. Semoga bermanfaat bagi Anda dan terimakasih. Sumber Pustaka Budianta, Melanie, dkk. 2002. Membaca Sastra. Magelang Indonesiatera. Hasanuddin, Drs. 1996. Drama Karya dalam Dua Dimensi Kajian Teori, Sejarah dan Analisis. Bandung, Angkasa. Krauss, Hedwig. 1999. Verstehen und Gestalten. München Franzis Print and Media GmbH. Waluyo, Herman J. 2001. Drama Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta Hanindita Graha Widia.
DuniaTeknologi di jaman Era Digital sekarang memang sudah memiliki istilah-istilah tersendiri dan sangat beragam. Istilah yang terdapat di dunia komputer sebagian besar mungkin berasal dari bahasa inggris. Nah, pada kesempatan kali ini RulnoveID akan coba membasa mengenai Istilah lengkap dalam Dunia Komputer dan Pengertiannya. Banyak sekali istilah yang sebenarnya tidak bisa RulnoveID
Istilah-istilah dalam drama Drama berasal dari bahasa Yunani, yaitu dramoi yang berarti berbuat, bertindak, dan sebagainya. Pengertian drama dalam arti luas adalah semua bentuk tontonan atau pertunjukkan yang mengandung cerita yang ditontonkan atau dipertunjukkan di depan khalayak umum. Sedangkan pengertian drama dalam arti sempit ialah sebuah kisah hidup manusia dalam masyarakat yang diproyeksikan di atas panggung. Pementasan drama dikenal juga dengan istilah teater. dan sebuah produksi pementasan drama bisa berangkat dari sebuah naskah dikategorikan juga sebagai bentuk Drama Modern ataupun tanpa naskah hanya dengan bentuk improvisasi atau menggunakan plot saja dikategorikan sebagai Drama Tradisional. Babak Babak, merupakan bagian dari lakon drama. Dalam satu lakon drama mungkin saja terdiri dari satu, dua atau tiga babak bahkan mungkin lebih. Batas antara babak satu dengan babak selanjutnya ditandai dengan turunnya layer atau matinya penerangan lampu pementasan. Bila lampu dinyalakan kembali atau layer diangkat kembali biasanya ada perubahan penataan panggung yang menggambarkan setting yang berbeda. Adegan Adegan adalah bagian dari babak. Sebuah adegan hanya bagian dari rabgkaian suasana dalam babak. Prolog Prolog adalah kata pendahuluan dalam lakon drama. Prolog biasanya berisi tentang perkenalan tokoh-tokoh dan pemerannya, konflik yang terjadi dan juga synopsis lakon Epilog Epilog adalah kata penutup yang mengakhiri pementasan. Isinya kadang berupa kesimpulan atau ajaran yang bisa diambil dari tontonan drama yang telah disajikan. Dialog Dialog adalah percakapan para pemain. Dialog memegang peranan penting karena menjadi pengarah lakon drama. Agar dialog tidak membosankan maka pengucapannya harus disertai penjiwaan secara emosional, selain itu pelafalannnya harus jelas dan cukup keras. Monolog Monolog adalah percakapan seorang pemain dengan dirinya sendiri. Mimik Mimik adalah ekspresi gerak-gerik wajah untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain. Pantomim Pantomime adalah ekspresi gerak-gerik tubuh untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain. Pantomimik Pantomimik adalah perpaduan ekspresi gerak-gerik wajah dan gerak-gerik tubuh untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain. Gestur Gestur adalah gerak-gerak besar, yaitu gerakan tangan kaki, kepala, dan tubuh pada umumnya yang dilakukan pemain. Bloking Bloking adalah aturan berpindah tempat dari tempat yang satu ke tempat yang lain agar penampilan pemain tidak menjemukan. Gait Gait berbeda dengan bloking karena diartikan tanda-tanda khusus pada cara berjalan dan cara bergerak pemain. Akting Akting adalah gerakan-gerakan yang dilakukan pemain sebagai wujud penghayatan peran yang dimainkan. Aktor Aktor adalah orang yang melakukan acting yaitu pemain drama. Untuk actor wanita disebut sebagai aktris. Improvisasi Improvisasi adalah gerakan-gerakan atau ucapan-ucapan penyeimbang untuk lebih menghidupkan peran. Musik Ilustrasi Ilustrasi adalah iringan bunyi-bunyian untuk memperkuat suasana yang sedang digambarkan. Istilah ilustrasi juga bias disebut musik pengiring. Kontemporer Kontemporer adalah lakon atau naskah serba bebas yang tidak terikat aturan. Kostum Kostum adalah pakaian para pemain yang dikenakan pada saat memerankan tokoh cerita di panggung. Skenario Skenario adalah susunan garis-garis besar lakon drama yang akan diperagakan para pemain. Panggung Panggung adalah tempat para aktor memainkan drama. Tirai Tirai adalah kain penutup panggung bagian depan yang dapat dibuka dan ditutup sesuai dengan kebutuhan. Penonton Penonton adalah semua orang yang hadir untuk menyaksikan pertunjukan drama. Sutradara Sutradara adalah orang yang memimpin dan paling bertanggung jawab dalam pementasan drama. Naskah Naskah adalah karangan yang berisi cerita atau lakon. Dalam naskah tersebut termuat nama-nama dan lakon tokoh dalam cerita, dialog yang diucapkan para tokoh dan keadaan panggung yang diperlukan. Bahkan kadang-kadang juga dilengkapi penjelasan tentang tata busana, tata lampu dan tata suara musik pengiring Tata Rias Fungsi tata rias adalah menggambarkan tokoh yang dituntut misalnya seorang pemain memerankan tokoh kakek maka wajah dan rambutnya dibuat tampak tua. Rias memiliki fungsi pokok, misalnya mengubah seorang gadis belia menjadi nenek tua atau seorang pria memerankan seorang wanita. Rias memiliki fungsi bantuan, misalnya seorang gadis muda memang memerankan gadis muda. Tata Busana/kostum penataan kebutuhan kostum semua pemain. Penata rias dan penata busana harus bekerjasama saling memahami, saling menyesuaikan, penata rias dan penata busana harus mampu menafsirkan dan mementaskan rias dan pakaian yang terdapat dalam naskah cerita, misal tokoh nenek melarat, maka pakaian yang dikenakan tidak menggunakan pakaian yang bagus dan mahal, karena kesalahan dalam busana dapat juga mengganggu jalannya cerita. Tata Lampu Pengaturan cahaya di panggung dibutuhkan untuk mendukung jalan cerita yang menerangkan tempat dan waktu kejadian pada sebuah cerita, untuk menggambarkan kejadian pada malam hari atau siang hari, menggambar kejadian misal di tempat romantis. Tata Suara penataan kebutuhanMusik dalam pertunjukan drama untuk mendukung suasana, misal penggambaran kesedihan, ketakutan, kemarahan dan lain-lain misal penggambaran cerita kesedihan seorang anak, kalau diiringi musik yang sesuai, tentu kesedihan ini akan lebih terasa diiringi musik berirama lembut, alat musik yang digunakan hanya seruling yang mendayu-dayu, ketika adegan kemarahan diiringi musik berirama cepat dan keras, penata musik berirama cepat lagu yang sudah ada ataupun menciptakan lagu sendiri, penata suara harus memiliki kreativitas yang tinggi. Dekorasi penataan setting panggung pertunjukan yang berfungsi memperjelas seting /latar dan konsep pertunjukan drama. Set dekor realistik menggunakan unsur-unsur dengan kerupaan yang sebenarnya. Dengan set ini diharapkan penonton seperti menyaksikan alam sesungguhnya. Set dekor sugestif mempergunakan beberapa unsur saja yang menjadi ciri khas suatu keadaan ruang atau alam tertentu. Contoh hutan digambarkan dengan dua bentuk pohon sederhana berakar gantung. Set dekor stilasi set dekor yang bentuk unsur-unsurnya digayakan dari bentuk aslinya. Bentuknya bisa tidak alamiah. Ukurannya bisa jadi tidak rasional. Set dekor abstrak tidak menampilkan unsur-unsur yang berbentuk realistis naturalis, tetapi berbentuk benda sederhana tidak lengkap. Penonton dituntun untuk menerka-nerka secara terarah. Aepitasio bagian awal, masalah semakin rumit. Catastasis puncak ketegangan/klimaks. Catastrophe akhir/penyelesaian. Protoasis bagian permulaan suatu drama dengan pelukisan peran dan motif laku. Premis intisari cerita sebagai landasan ideal dalam menentukan arah dan tujuan cerita. Tragedi drama yang bercerita tentang kesedihan. Komedi drama yang bercerita tentang komedi yang penuh dengan kelucuan. Tragekomedi perpaduan antara kisah drama tragedi dan komedi. Opera drama yang dialognya dengan cara dinyanyikan dan diiringi musik. Melodrama drama yang dialognya diucapkan dan dengan diiringi musik. Farce drama yang menyerupai dagelan, namun tidak sepenuhnya drama tersebut dagelan. Tablo jenis drama yang lebih mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan suatu dialog, namun dengan melakukan berbagai gerakan. Sendratari gabungan antara seni drama serta seni tari Tema merupakan ide pokok atau sebuah gagasan utama dalam cerita drama. Alur yaitu jalan cerita dari pertunjukkan drama dimulai pada babak pertama sampai babak terakhir. Protagonis adalah tokoh yang berwatak baik. Antagonis merupakan tokoh yang berwatak jahat. Latar adalah gambaran tempat, waktu, serta situasi yang terjadi dalam kisah drama yang berlangsung serta yang berhubungan dengan kehidupan para tokoh dalam cerita. Amanat drama merupakan pesan yang disampaikan dari pengarang cerita drama tersebut kepada penonton. Amanat drama dapat disampaikan dengan melalui peran para tokoh drama tersebut. Unsur instrinsik ialah unsur yang membangun suatu drama. Dapat dikatakan, unsur ini ialah komponen yang terdapat di dalam suatu drama. Bagan- bagian yang membangun suatu drama. Judul merupakan nama suatu drama, atau hal apapun. Dalam karya seni, judul memiliki peranan penting yang dapat menunjukkan isi cerita secara singkat. Selain itu, dengan melihat judul, kita akan mengetahui beberapa hal atau jalan cerita dari suatu drama Tema merupakan keseluruhan dari cerita yang dibuat tema adalah ide pokok yang menjadi dasar atau pokok utama dari drama. Dapat dikatakan tema sebagai “akar” pada suatu drama. Dengan bertolakkan dari tema, unsur-unsur instrinsik drama dikembangkan dan dikarang sedemikian rupa mengikuti tema yang telah ditentukan, seperti alur, pertokohan, latar, gaya bahasa, judul, dan lainya. Plot atau Alur disebut juga sebagai jalan cerita yang disusun sedemikian rupa dari tahapan-tahaapan peristiwa sehingga membentuk rangkaian cerita Komplikasi tahap peningkatan konflik, semaki banyak insiden-insiden terjadi. Beberapa konflik pendukung akan terjadi untuk menguatkan konflik utama pada alur cerita. Klimaks merupakan tahapan puncak dari konflik yang ada. Ditahapan ini merupakan tahap puncak dari ketegangan yang terjadi mulai dari awal cerita. Resolusi merupakan tahap yang menujukan jalan keluar dari setiap konflik yang ada. Teka teki pada setiap konflik yang terjadi pada awal- awal cerita akan terungkap pada tahap ini. Sering kali, perwatakan yang aseli dari setiap tokoh akan muncul di tahapan ini Konflik merupakan masalah, pertikaian, pertentangan yang terjadi pada suatu drama Unsur ekstrinsik Merupakan unsur yang datang dari luar namun mempengaruhi sebuah cerita yang disajikan. Artinya, unsur-unsur ekstrinsik tidak terlibat pada jalannya certa, namun keberadaan unsur ini sangat mempengaruhi perkembangan sebuah cerita
Yuklihat contoh kata kerja mental dalam drama, ada 5 gambar tentang contoh kata kerja mental dalam drama dan dapat dijadikan gambar profil wa keren.15 contoh kata kerja mental dalam kalimat pahami pengertiannya hot liputan6 . cari kata teksis istilah konjungsi kausalitas kata kerja mental kata perujukan kata persuasif brainly co id. 15 contoh kata kerja mental dalam kalimat pahami
Untukkata atau kalimat lainnya yang berhubungan dalam istilah perbankan atau keuangan, kamu bisa lihat dalam dokumen ini ya! Bila kamu tahu istilah perbankan atau keuangannya lainnya, juga bisa tambahkan pada kolom komentar di bawah ini. Baca juga: Nonton Drama Ji Chang Wook Terbaru: If You Wish Upon Me. 01 Aug;
Pengertian Jenis dan Unsur Drama. Oleh Muchlisin Riadi Oktober 26, 2016. Drama adalah suatu bentuk cerita konflik sikap dan sifat manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan gerak (action) di hadapan pendengar atau penonton (Asmara, 1983:5). Drama adalah karya yang memiliki dua dimensi
Padaumumnya istilah ini berarti suatu tiruan wajah yang dipakai di atas wajah asli seorang penari, tetapi di daerah Jakarta istilah ini hampir bisa diartikan "tontonan" atau "pertunjukkan". Contoh lain lagi adalah jejer. Dalam dunia pertunjukkan wayang Jawa, istilah ini berarti adegan pertama, yaitu adegan perkenalan.
r9BwO. v793vyvywk.pages.dev/189v793vyvywk.pages.dev/272v793vyvywk.pages.dev/245v793vyvywk.pages.dev/170v793vyvywk.pages.dev/124v793vyvywk.pages.dev/339v793vyvywk.pages.dev/314v793vyvywk.pages.dev/500
istilah istilah dalam drama dan pengertiannya